Monday, April 11, 2011

WHO AM I ?

       Siapakah saya? Sepintas terlihat seperti pertanyaan mudah, yang sering kita jawab pada sesi wawancara. Nama, usia, alamat, pendidikan, pekerjaan ato pertanyaan monoton lain yang sering kita gunakan ketika sedang mengisi formulir tertentu. Ya Benar, terasa gampang bukan saat kita mengisi lembar kertas tadi.

       Namun ketika saya harus menjawab pertanyaan yang saya sampaikan pada diri saya sendiri, saya mungkin akan berpikir puluhan kali untuk menentukan mana jawaban yang tepat. Jauh dilubuk hati, saya mungkin masih bertanya-tanya, apakah jawaban saya itu sudah benar-benar mampu merefleksikan diri saya?

       Yah, mungkin sekarang saya adalah seorang mahasiswa, orang yang "beruntung" mengenyam pendidikan setelah lulus dari SMA. Namun jika ditilik dari awal, pastilah saya bukanlah siapa-siapa, tanpa belaian kasih dan cucuran keringat dari orang tua. Tak habis pikir memang, dulu ketika kita masih kecil, setipa kali ditanya orang mengenai cita-cita pengen jadi apa, maka jawaban yang terlontar ketika itu adalah, presiden, pilot, dokter, insinyur, polisi dll. Namun disisi lain orang tua selalu mensupport dan tak pernah menuntut saya untuk menjadi apa yang mereka inginkan. Bagi mereka cukuplah asal nasib saya kelak jauh lebih baik daripada nasib mereka. Kebebasab inilah yang menurut saya menjadi keberuntungan terbaik yang kadang tak dimiliki oleh orang lain.

       Kehidupan yang saya jalani seperti layaknya jarum jam yang senantiasa berputar. Dalam detik-detik yang saya jalani, kadang disatu jarum berada diatas sedang jarum yang lain sedang berputar turun. Mungkin ketika kita masih SD, impian kita masih membumbung tinggi-hasil impian msa kanak-kanak. Ketika Anda memasuki masa SMP, anda akan menurunkan grade impian anda. Ketika anda sampai ke masa SMA, masa yang kata orang-orang adalah masa paling indah dalam kehidupan mereka, anda akan mulai dibayang-bayangi nasib, pekerjaan maupun pendidikan selepas anda lulus dari bangku masa-masa indah tersebut. Inilah periode yang biasa disebut periode pencarian jati diri.

       Jadi ketika saya diminta harus mendefinisikan siapa saya, saya tidak akan belum mampu untuk menjelaskanya dengan lugas, singkat dan tepat. Mungkin saya akan memulai dari pertama kali saya bermimpi dengan impian kanak-kanak saya, lamabat laun mulai kehilangan kepercayaan sejalan dengan realitas yang ada. Lalu timbullah sedikit asa yang kembali ditelan oleh bayang-bayang keraguan, terhembas oleh berbagai celaan dan godaan. Namun hingga kini saya masih mampu tuk bertahan, setidaknya dengan lingkungan yang membuat saya berdecak kagum akan orang-orang hebat disekitar saya.

       Saya adalah seorang penipu, yang senantiasa membohongi mimpi-mimpi kecil saya dengan mimpi-mimpi yang lebih besar. Saya adalah seorang penghianat, yang mengorbankan imajinasi kanak-kanak saya dan menukarnya dengan ambisi akan pencapaian, kemampuan dan pengetahuan. Namun tetap, saya adalah sebuah jam usang di tepi kamar, yang selalu beputar naik turun ditengah nafasnya. Yang masing-masing jarum membutuhkan waktu dan  usaha untuk memenuhi tugasnya.
"Don't Afraid to make a dream! Remember It! Realize It! Because Allah will hear and huge your Dream!" ~ a quote by the most genious person I have ever met ~my high school friend
Sebuah tulisan irrasional. Setelah anda selesai membacanya bolehkah saya bertanya, Who Are U?

11-4-11      

4 comments:

Anonymous said...

keep blogging aja, saudara kang Abuabu!

Kang.AbuAbu said...

OK, makasih mas wanspeak,., saling berkunjung, dan mari ramaikan blog indonesia,.,.

Unknown said...

cool post...
klu dsuruh jwb who I am.. pasti puanjang klu djelasin

Kang.AbuAbu said...

@ ulfa, haha, sama dong, saya juga bingung waktu disuruh ngejelasin who an I, makanya postingannya agak gj juga, wkwk